Bercermin dari kisah Siti Hajar yang mulia, berjalan dari Safa hingga Marwa
Berjuang demi Isma’il kecil yang setia menanti di gurun pasir yang hampa
Ibunda Musa alaihisalam pun melepas putra tercinta di derasnya arus sungai Nil
Takkan ada yang membunuh
Takkan ada kasih bunda yang rapuh
Atas nama kebahagiaan sejatiku
Demi merangkuh masa depan yang penuh
Mencetak generasi Qur’ani yang berbudi dan tangguh
Menjadi mujahid muda yang berakhlak dan taqwa
Karena taqwa bukanlah kata yang dapat diwariskan
Ataupun gen yang dapat ditransplantasikan
Namun taqwa adalah buah dari usaha yang harus dibuktikan
Engkaupun melepasku di padang pengharapan yang gemilang
Di tamannya para penghafal Al Qur’an
Walau masih terbayang begitu banyak memori yang begitu berkesan
Aku rindu kamar kecilku
Aku rindu gelak tawa adikku sayang
Bahkan Aku begitu rindu mencucikan bajumu
Kini Ku tak lagi menyiapkan makanan bagimu
Memijatmu tiap Kau lesu
Dan menciumi tanganmu sesuka hatiku
Ini keputusan terindah untukku
Demi bekalku di masa depan
Untuk meraih hari yang terang
Namun, lihatlah lengan ini masih tampak mungil dan rapuh
Sangat rapuh, bahkan terlalu rapuh untuk seusiaku
Namun, Kau paham hidupku tak hanya denganmu
Hidupku tak cukup dengan belaian manja dan sayangmu
Ku harus belajar berbagai warna kehidupan
Kini Ku berjuang melawan waktu dan nafsu
Tanpa Engkau bidadariku, disisiku
Tenanglah mutiara hati, Aku tak sendiri disini
Masih ada Sang Maha Penjaga diri
Bersama makhluknya yang suci
Maafkan Aku yang sering berkata “Ahh!!!!!!!!!!!” padamu
Yang sering membuat matamu sayu karena ulahku
Atau jatuh ari mata dari pelupukmu
Bahkan akhlak inipun masih begitu palsu dan kelabu dari yang Kau mau
Selagi jiwa masih bersama raga
Selama jatah usia masih ada
Tuhan pun masih memberi izin hidup untuk kita tetap bersama
Akan Ku baktikan usia
Akan Ku korbankan kesenangan hamba
Demi satu cita
Kau bahagia
Wahai mutiara jiwa
Wahai manusia yang lembut hatinya
Takkan Ku buat penantian panjangku berbuah percuma
Atau berbekas penyesalan dan lara
Perantauanku akan indah di Sukma
Hafidzku untukmu
Hanya untukmu tambatan kalbu
Mahkota terindah akan Ku persembahkan untukmu di Surga
Sampai Kau bangga, bahagia
Menuai hasil perjuangan hamba
Air mata rinduku kan terus mengalir merdu
Bersama gema tasbih di pagi buta
Bersama paketan doa di kala senja
Bersama rokaat-rokaat yang Ku hadiahkan untukmu
Disetiap sujud dalam Sholatku
Tuhan, teruslah cintai Ayah Ibuku, cintai Bundaku
Aku kasturi yang selalu memberimu wangi di hati
Bagai embun penyejuk kan Ku sembuhkan hatimu yang pilu
Hamba budak setia yang melayanimu dengan bangga
Di dunia hingga surga
Berbahagialah wahai sahabat yang ikhlas menuruti perintah orang tua
Selalu berbakti kepada Ayah Bunda
Menjadi anak sholeh, bermanfaat bagi ummat, bangsa dan dunia
ditulis pada: Darul Quran School