Hari berikutnya si ibu melakukan hal yang sama dan ketika gadis itu pulang dari sekolah dan melihat tempat tidurnya, dia tahu itu perbuatan ibunya lagi. Keesokan harinya hal yang sama terjadi. Nah, si gadis jadi sangat penasaran.
Dia pergi menemui ibunya dan bertanya mengapa ibunya mengacak-acak tempat tidurnya. Putriku, mengapa kau membenci tempat tidur yang kusut itu ?, tanya si ibu. Berantakan, Bu dan kamarku jadi kelihatan tidak rapi dan kacau, jawab si anak.
Nah, kata si ibu, persis seperti seprei kusut itulah parasmu setiap kali kau merengut dan mengeluh. Wajah cantikmu berubah jadi seperti tempat tidurmu yang berantakan. Hilang semua keelokannya !, demikian nasehat bijak si ibu. Tetapi kalau kau memutuskan untuk berhenti merengut dan mengeluh dan mulai tersenyum lagi, wajahmu akan kembali secantik tempat tidurmu yang apik dan sepreimu yang rapi !
Renungan :
Tanyalah pada diri kalian sendiri. Apakah aku membawa-bawa seprei kusut di wajahku ? Apakah orang suka melihat seprei yang kusut atau yang rapi di wajahku ? Sudahkah wajahku kehilangan kecantikannya hanya karena aku memutuskan untuk mengacak-acak sepreiku dan berhenti tersenyum ? Sejelek apa kelihatannya semua seprei kusutku ?