Nasihat Bijak Tukang Kayu

by Unknown , at 22.27 , has 0 komentar
 
“Lebih baik ukur 2 kali potong sekali, dari pada
ukur sekali potong berkali – kali “


Azza Aprisaufa
Satu hal yang paling penting, yang bisa kita pahami dari pepatah diatas adalah, anak muda harus banyak belajar tentang ketekunan dan semangat belajar yang lebih. Anak muda memang tidak banyak bertanya, tapi ia lebih banyak mengamati. Ia bisa belajar dari mana saja, termasuk ia bisa belajar dari apa yang dilakukan oleh seniornya.

Sehingga dari semua yang diamatinya, dari semua yang dipelajarinya, ia berkesimpulan, bahwa ia akan menciptakan sesuatu yang dua kali lebih hebat dari apa yang telah diciptakan oleh seniornya. Karena anak muda itu berfikir, bagaimana caranya lempar satu kena dua”.

ingat sahabatku kata – kata yang paling penting dalam buku ini. Yang paling sering diulang – ulang dalam buku ini yaitu “ Berhasil tidak harus tua “. Tentunya anak muda yang berpeluang tampil lebih elegant, dalam memerankan kehidupan ini, tidak lepas dari caranya berfikir dan caranya menatap gunung. Banyak orang yang hanya melihat gunung, tapi saat anda melihat gunung, cobalah menerawang apa yang ada disebelah gunung itu.

Anak muda yang memiliki kecenderungan lebih berhasil, adalah anak muda yang siap disebut “Resiker” atau pengambil resiko. Tapi jangan lupa kalau ada satu poin penting lagi, dari diri anda yang muda, yaitu anda juga adalah seorang “Visioner” atau sering disebut, orang yang berfikirnya kedepan dan luas. Bahkan lebih luas dari samudera.

Anak muda bisa memisahkan mana itu orang kaya dan mana itu kaya. Banyak orang yang membenci kekayaan, karena banyak orang kaya yang sombong atau serakah. Tapi dari cara berfikir anak muda, dia hanya membenci sifatnya, tapi tidak membenci kekayaannya.

Semestinya anak muda berfikir, bagaimana agar ia bisa kaya harta dan juga kaya hati. Anak muda berfikir maksimal, tidak minimal. Anak muda ingin beribadah sepenuhnya, tidak setengah – setengah, anak muda ingin berhasil sepenuhnya tidak setengahnya.

Anak muda juga berfikir untuk melihat keluar tapi tidak juga lupa untuk melihat kedalam dirinya, siapa dirinya, siapa Tuhannya. Dan dari semangat yang kuat dari diri anak muda, anak muda juga dengan semangat “entrepreneurshipnya”, ia tidak berfikir berapa jumlah gajinya setiap bulan. Tapi ia berfikir, bagaimana ia bisa menggaji orang lain setiap bulan.

Masih hangat dalam ingatan setiap anak muda, bagaimana mantan presiden kita Alm. Bapak Soekarno, pernah mengatakan “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Coba bayangkan, ada satu orang penting di Indonesia ini, yang begitu mengakui, bagaimana pentingnya kiprah anak muda dalam membangun bangsa ini. Jangan lupa sahabatku, engkau yang muda, adalah engkau yang bisa melakukan banyak hal.

Berikut ini, akan diberikan sebuah tawaran dari cara berfikir yang sangat inspiratif kepada anda, dan seharusnya sudah lama anda mulai berpikir seperti cara berpikir “ Zoom In da Zoom Out “. Ternyata kita bisa belajar berpikir tentang kehidupan dari seorang designer yang selalu menerapkan system “ Zoom In dan Zoom Out “. Ini penjelasannya :

Bagi anda yang sudah terbiasa menggunakan software grafis seperti Corel Draw atau Photoshop, anda akan mengenal apa yang dimaksud dengan Zoom In dan Zoom Out. Jika anda belum terbiasa dengan software grafis, coba perhatikan orang yang sedang membuat desain, kadang melakukan zoom in dan kadang melakukan zoom out dan dilakukan secara bergantian.

Mengapa para designer melakukan hal ini ?tentu saja agar mereka medapatkan hasil yang optimal. Jika dia melakukan zoom in terus, dia tidak aka pernah bisa melihat hasil akhir. Dia hanya focus pada detil sementara hasil akhirnya tidak tahu. Sebaliknya, jika anda hanya menggunakan zoom out, anda hanya melihat gambaran besarnya, anda tidak tahu bagaimana detilnya dan bagaimana gambaran tersebut disusun. Oleh karena itu, kedua zoom harus dilakukan.

Berpikir dan Gambaran Besar

Begitu juga dalam berpikir untuk hal lainnya. Kita perlu melihat masalah secara detil dan focus pada satu bagian dan juga kita perlu melihat masalah secara keseluruhan. Keduannya harus dilakukan secara simultan agar kita mendapatkan informasi yang utuh. Masalahnya, kebanyakan orang hanya kuat atau terbiasa menggunakan salah satu cara pandang saja.

Berpikir keduanya, zoom in dan zoom out adalah cara terbaik. Mulai sekarang, saat kita melihat suatu masalah kita harus bias melihat secara gambaran utuh dan juga focus pada detail tertentu. Layaknya seperti seorang designer, dia lihat gambaran utuh (zoom out), kemudian melihat detil (zoom in) untuk melakukan perbaikan. Setelah itu melihat zoom out lagi, kemudian zoom in lagi dan seterusnya.

Jika kita focus pada detail, akan banyak hal yang luput dari pandangan kita sebab kita tidak bisa melihat keseluruhan masalah yang kita hadapi. Lebih bahayanya lagi, jika kita melihat satu bagian saja terus – menerus atau berulang – ulang maka sadar tidak sadar kita akan menganggap bahwa bagian itu mewakili semuanya.

Jika kita focus pada gambaran besar terus, kita tidak bisa melihat detailnya. Jika kita tidak bisa melihat detil suatu masalah, kita akan luput jika ada suatu tindakan yang diperlukan untuk masalah detail. Sering kali, tindakan atau solusi hanya dihasilkan setelah kita melihat masalah detailnya. Banyaklah belajar dari semua gaya berpikir, jangan membiasakan diri dengan hanya terfokus pada satu style berpikir, agar kemampuan anda berpikir bisa lebih luas dari jagad raya ini. Semoga bermanfaat !
Nasihat Bijak Tukang Kayu
About
Nasihat Bijak Tukang Kayu - written by Unknown , published at 22.27, categorized as motivasi belajar . And has 0 komentar
0 komentar Add a comment
Bck
Cancel Reply
Theme designed by inaprofit.com - Ndybook - Published by O-KAO
Powered by O-KAO